This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 28 Maret 2016

Pesawat Garuda Indonesia Telah Di Bajak

Pesawat Garuda Indonesia Telah Di Bajak - Pesawat Garuda Indonesia DC 9 dengan kode penerbangan 206 rute Jakarta - Medan pernah di bajak oleh para teroris pada tanggal 28 Maret 1981 atau tepat nya 35 tahun yang lalu. Hal ini merupakan kali pertama nya kasus pembajakan pesawat terjadi dan menjadi sejarah dalam dunia penerbangan di indonesia. Pesawat yang membawa 48 penumpang pertama di ketahui oleh Departemen Pertahanan dan Keamanan Indonesia, namun tidak di ketahui siapa yang telah melakukan pembajakan dan berapa jumlah pebajak nya.

Pesawat Garuda Indonesia Yang Di Bajak Tahun 1981
Pesawat Garuda Indonesia Yang Di Bajak Tahun 1981

Pesawat yang awal nya berangkat dari jakarta menuju medan membawa 33 penumpang dan kemudian transit di palembang untuk membawa 15 penumpang berikut nya untuk menuju ke medan. Namun di tengah perjalanan menuju medan pesawat di belokan menuju ke Penang, Malaysia. Para pembajak kemudian menuntut pembebasan 80 orang yang menjadi tahanan dalam penyerangan Koseksta 8606 Pasir Kaliki Bandung pada tanggal 11 Maret 1981.

Para pembajak juga meminta tebusan uang tunai sebesar 1,5 juta dollar AS kepada Indonesia. Pesawat yang di piloti oleh Kapten Herman Rante dan Kopilot Hedhy Djuantoro tersebut kemudian sampai di Malaysia, Penang untuk melakukan pengisian bahan bakar dan kemudian melanjutkan penerbangan nya ke Bangkok, Thailand sambil menunggu tuntukan mereka di penuhi oleh pihak Indonesia.

Pihak Departemen Keamanan Indonesia segera mengirim pasukan komando untuk membebaskan para pemumpang. Awal nya pemerintah mengetahui terdapat 6 pelaku pembajakan yang di lakukan oleh orang indonesia sendiri namum terakhir mendapatkan kabar akurat yakni ada 5 pelaku pembajakan dan di ketahui warga negara nya melalui logat bicara nya berbahasa indonesia.


Usaha pembebasan yang di komandoi oleh Letkol Infanteri Sintong Panjaitan Selaku komandan pasukan segera melakukan operasi pembebasan, tepat nya pada 31 Maret 1981, di Bandara Mueng, Bangkok, Thailand di lakukan penyerangan terhadap para teroris yang membajak pesawat tersebut.

Dalam penyerangan cepat tersebut empat teroris ditembak mati oleh pasukan Koppasandha dan satu orang lain nya di tangkap. Imran bin Muhammad Zein merupakan salah satu dari para teroris tersebut yang berhasil di tangkap kemudian dijatuhi hukuman mati. Atas tindakan cepat pula dari pasukan Koppasandha, kemudian para sandera dapat cepat di bebaskan.

Namum pilot Kapten Herman Rante dan seorang anggota dari Koppasandha yang bernama Achmad Kirang menjadi korban tewas setelah mendapat tembakan dalam operasi pembebasan tersebut. Sempat di larikan kerumah sakit namum tidak dapat tertolong.

Ini lah tragedi 28 Maret 1981 atau tepat nya kejadian 35 tahun yang lalu yang menjadi sejarah dalam dunia penerbangan Indoneia. - Pesawat Garuda Indonesia Telah Di Bajak




Minggu, 27 Maret 2016

Gelar S-2 Di Dapat Dengan Uang Hasil Jualan Pisang Goreng

Gelar S-2 Di Dapat Dengan Uang Hasil Jualan Pisang Goreng - Ini lah Susi Sianturi yang baru berhasil mendapat kan gelar S-2 nya dari IPB (Institut Pertanian Bogor) dengan predikat cum laude. Nilai yang di dapat oleh Susi juga terbilang terbaik dengan IPK 3,32. Susi meneruskan studi S-2 dengan berjualan pisang goreng yang pendapatan nya hanya 30ribu, Susi menceritakan awal nya sungguh sangat berat karena pendapatan yang di dapat nya tidak bisa memenuhi semua biaya nya.

Susi bersama anak dan orang tua nya
Susi bersama anak dan orang tua nya

Untuk mencari tambahan uang, ibu dua anak ini kemudian bekerja menjadi guru les SD dan guru SMP dengan penghasilan sekitar Rp 900.000 ribu perbulan. Dari semua hasil yang di dapat setalah mendapat kan gelar S-2 tersebut membuat orang tua Susi bangga akan pencapaian yang di dapat oleh Susi.

Pada pertengahan semester Susi juga menerima beasiswa untuk kategori mahasiswa tidak mampu, dengan beasiswa tersebut Susi merasa sangat terbantu. Setelah mendapatkan gelar S-2 Susi pun berencana untuk menjadi dosen kedepan nya. Susi meraih gelar S-2 nya hanya dalam kurun waktu dua tahun.


Kini Susi merasa sangat bangga atas pencapaian nya yang di raih dari hasil kerja keras nya selama 9 tahun, semua terasa sangat sempurna dari hasil tersebut. Susi juga pernah mendapatkan beasiswa dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) di awal-awal masa pendidikan dia.

Sekarang terbayar sudah jerih payah dari Susi, ia pun memiliki rencana untuk menjadi seorang pegawai negeri sipil (PNS) seperti yang menjadi cita-cita orang tua nya sejak dulu. - Gelar S-2 Di Dapat Dengan Uang Hasil Jualan Pisang Goreng